Rembug Stunting 2024, Sinergi dan Kolaborasi untuk Turunkan Angka Stunting
- SOSIAL
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DINSOSP2KB) menggelar Rembug Stunting 2024. Acara ini dihadiri oleh Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Ketua TP PKK Hj. Inggit Soraya, serta Kepala DINSOSP2KB Yos Rosyidi, yang bertempat di Ruang Jlamprang Setda.
Dalam kesempatan ini, Walikota Aaf memberikan apresiasi kepada kecamatan dan kelurahan yang telah menciptakan inovasi program penurunan stunting. Program-program inovatif yang mendapatkan penghargaan termasuk “Makan Bareng Bumil Bersama LazizMu” dari Kecamatan Pekalongan Barat, “Bapak Asuh Cegah Stunting” dari Kecamatan Pekalongan Timur, serta “Ndulang Bocah” dan “Ndulang Bareng” dari Kecamatan Pekalongan Utara dan Selatan. Keberhasilan Kelurahan Bandengan di Kecamatan Pekalongan Utara mencapai status zero stunting juga mendapat apresiasi khusus.
Dalam kesempatan ini, Walikota Aaf memberikan apresiasi kepada kecamatan dan kelurahan yang telah menciptakan inovasi program penurunan stunting. Program-program inovatif yang mendapatkan penghargaan termasuk “Makan Bareng Bumil Bersama LazizMu” dari Kecamatan Pekalongan Barat, “Bapak Asuh Cegah Stunting” dari Kecamatan Pekalongan Timur, serta “Ndulang Bocah” dan “Ndulang Bareng” dari Kecamatan Pekalongan Utara dan Selatan. Keberhasilan Kelurahan Bandengan di Kecamatan Pekalongan Utara mencapai status zero stunting juga mendapat apresiasi khusus.
Kepala DINSOSP2KB, Yos Rosyidi, menyampaikan bahwa dari 19.616 balita yang menjadi sasaran program, 90,6% telah diukur. Angka stunting berhasil ditekan hingga 7,33% atau sebanyak 1.305 balita. Namun, tantangan masih ada dengan 1.521 balita mengalami wasting dan 2.649 balita underweight.
Meski hasil intervensi serentak menunjukkan penurunan yang signifikan, terdapat perbedaan dengan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mencatat prevalensi stunting sebesar 28,2 persen. Walikota Aaf menekankan pentingnya validasi data untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai kondisi stunting di Kota Pekalongan.
Berbagai upaya intervensi terus dilakukan, seperti program “ASN Peduli One Day One Egg”, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan calon pengantin, serta pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kota Pekalongan akan semakin menurun, mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat.
Mari dukung program penurunan stunting di Kota Pekalongan. Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita.
Meski hasil intervensi serentak menunjukkan penurunan yang signifikan, terdapat perbedaan dengan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mencatat prevalensi stunting sebesar 28,2 persen. Walikota Aaf menekankan pentingnya validasi data untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai kondisi stunting di Kota Pekalongan.
Berbagai upaya intervensi terus dilakukan, seperti program “ASN Peduli One Day One Egg”, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan calon pengantin, serta pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kota Pekalongan akan semakin menurun, mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat.
Mari dukung program penurunan stunting di Kota Pekalongan. Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita.
